Produknya Diboikot Sejumlah Negara di Timur Tengah, Begini Reaksi Prancis

Produknya Diboikot Sejumlah Negara di Timur Tengah, Begini Reaksi Prancis

PARIS - Sejumlah negara di Timur Tengah melakukan aksi boikot produk Prancis. Seperti yang terjadi di Libiya, Kuwait dan Qatar.

Aksi boikot itu diserukan terkait kasus pemenggalan seorang murid terhadap guru sejarahnya, Samuel Paty, pada Jumat (16/10). Sang murid tidak terima dengan gurunya tersebut yang mendemonstrasikan kartun satir Nabi Muhammad Saw.

Atas peristiwa itu Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebutnya sebagai serangan terorisme. Sementara, pelakunya pemenggalan yang masih di bawah umur saat ini sudah terbunuh saat penangkapan.

Baca juga:

9 Orang Ditangkap Pasca Penggal Kepala Guru

Mulai Besok Aturan Pembatasan Aktivitas di Kota Cirebon akan Dicabut, Wali Kota Minta Ini

Rekor Kasus Covid-19 Tertinggi di Kota Cirebon selama PSBM

Macron menugaskan pemerintahnya untuk melakukan langkah-langkah untuk membasmi ancaman Islam. Kemudian juga memperketat keamanan di sekolah, di antara langkah-langkah lainnya.

Macron menyampaikan, Prancis tidak akan pernah meninggalkan karikatur dan selanjutnya akan membela kebebasan yang dipromosikan oleh guru yang terbunuh itu.

Adanya aksi boikot dari sejumlah negara di Timur Tengah juga mendapat reksi dari Prancis. Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan, seruan boikot produk Prancis di beberapa negara Muslim tidak berdasar dan harus dihentikan.

\"Di beberapa negara di Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir, ada seruan untuk boikot produk Prancis, terutama produk pertanian, serta seruan yang lebih umum untuk demonstrasi melawan Prancis, kadang-kadang dibuat dengan ekspresi kebencian, yang disiarkan di jejaring sosial,\" sebut juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan, dilansir Republika.co.id dari laman Sputnik News pada Senin (26/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: